LANGUAGE

MAU SUKSES BELAJAR , YA BELAJAR!! JANGAN LUPA SHOLAT

Bonus Anda

Rabu, 27 Mei 2009

Kiamat Sudah Dekat

Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini
Sabtu, 23/05/2009 21:28 WIB
Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi
dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua
di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat.
Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang
menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat
dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar
Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang
menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar
Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh
tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah
tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda
kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah
dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang
diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah
bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat
berikut ini:
Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن
الخائن
Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di
zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang
menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca
satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai
kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!”
Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa
laa quwwata illa billah....
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi
dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar
Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua
sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara
tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya
Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat
yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua
pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ
النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا
وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah
ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa.
Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya
dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi
menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi
tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua,
terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini
sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat
antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa
sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas
harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti
kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi.
Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya
sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin
Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan
Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak
Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ
خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya
walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia
adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk
memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan
Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak
Allah dan RasulNya). Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan
dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba
kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau
akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang
mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah dari
ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian
Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan
pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan
uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa
meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ
فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ
فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian
atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri
kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan
beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan
Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)
Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh
dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa
putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai
memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan
pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah
taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi
dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir
dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam
Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan
Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah
timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua
malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung
mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun
ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk
menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum
di belakangnya. Subhanallah.
" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .
"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi:
"Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya
sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi
Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda
Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah
dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah
naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’
alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan
memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah
naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.
Menuju Kehidupan Sejati
oleh Ihsan Tandjung

Sabtu, 16 Mei 2009

Manusia dan Lingkungan

MANUSIA DAN LINGKUNGAN
oleh Dra. Sukriyah Kusanti
Perjalanan sejarah keberadaan manusia di muka bumi telah menunjukkan bahwa perubahan masyarakat manusiaberlangsung secara evolusioner. menurut Miller Jr (1982), perubahan tersebut berturut-turut berupa tahap:
1. Masyarakat Pemburu dan Pengumpul, tingkat awal,
2. Masyarakat Pemburu dan pengumpul tingkat lanjutan,
3. Masyarakat petani dan,
4. Masyarakat industri.
Tahapan masyarakat tersebut terbentuk karena tingkat kernaiuan teknologi yang dimiliki pada waktu. Itu. Di lain pihak, selain teknologi telah memberikan peningkatan keleluasaan pada manusia dalam menikmati kehidupan, ternyata juga telah menimbulkan dampak negatif pada lingkungan hidup.Seperti misainya timbuinya pencemaran, kelangkaan sumberdaya alam , dan sebagainya.
Dari perkembangan masyarakat tersebut, terlihat bahwa perilaku manusia di muka bumi ini telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekosistem yang dapat mengancam kelangsungan hidup populasi manusia sendiri. Sedangkan perilaku manusia merupakan pencerminan dari moral manusia yang dimilikinya. Citra manusia hanya mempunyai relevansi, jika dalam kehidupan bersama dalatn ketompok masyarakat. Sebab dalam kehidupan berkelompok itulah terdapat sistem-sistem perlambang yang selanjutnya berfungsi sebagai sumber nilai. Cara manusia mewujudkan diri adalah hasil pilihannya sendiri. Oleh karena itu apapun pilihannya, manusia dia sendiri yang bertanggung jawab. Seperti yang dikatakan oleh Rene Dubost (1976), kedudukan manusia di alam merupakan hubungan antara dua komponen, yang saling mengisi, dan bersifat kontinyu sebagai suatu sistem. Narnun di sisi lain populasi manusia cenderung bertambah yang dapat menyebabkan kerusakan sistem itu. Oleh karenanya agar sistem tersebut tetap dalam keadaan seimbang, maka gangguan yang datangnya dari manusia harus diminimalkan.
Dalam Kitab Suci Al-qur'an, salah satu ayat menyebutkan: " ......sesungguhnya yang patut dan pantas mewarisi bumi ini adalah hamba-hamba Ku yang saleh". Selanjutnya dalam ayat yang lain dikatakan bahwa "Tuhan meninggikan deraiat sebagian dari manusia itu lebih daripada yang lain, dan justru untuk menguji apa yang diberikanNya kepada manusia itu". Oleh karenanya di dalam mengelola alam untuk kesejahteraan dan kebahagiaan, bukan hanya berpegang pada pandangan yang "inclusive", dimana manusia adalah sekedar bagian Yang tak terpisahkan dari komponen lain dalam sistem dimana ia berada. Kitapun tidak menganut faham "exclusifisme", Yang menempatkan manusia sebagai penguasa mutlak dari lingkungan, yang dapat menghaialkan untuk menimbulkan kerusakan lingkungan.
Seringkali manusia melupakan segi etika/moral dari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Secara moral adalah normal apabila lingkungan akan memberikan kepada manusia berbagai hal yang akan diketemukannya. bahkan manusia juga harus memberikan toleransi kepada kenyataan bahwa sewaktu-waktu dapat timbul malapetaka bagi kehidupan manusia. Seperti adanya banjir, gunung meletus, dan lain-lain. Jadi paling tidak kita harus menerima hal tersebut diatas dengan wajar. Dari segi etika manusia mempunyai kesalahan moral, apabila dampak dari kegiatan kita ini menimbulkan kerugian bagi orang lain. Jika manusia dapat berlaku adil dengan semua yang makhiuk hidup di alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral yang baik, Dimana manfaat yang kita peroleh dari alam / lingkungan ini, harus juga memberikan manfaat kepada manusia lain.
Semula peranan lingkungan alam terhadap manusia adalah besar sekali. Seperti iklim dari keadaan lingkungan alam di kutub utara mempengaruhi peri kehidupan dan kelakuan manusia Eskimo yang berlainan sekali dengan manusia padang pasir yang hidup dan dibesarkan di gurun Sahara. Begitu pula manusia Indonesia di daerah Kering Nusa Tenggara Timur memiliki sistem nilai dan perikehidupan kemasyarakatan yang berlainan dengan manusia Indonesia di daerah basah Kalimantan Selatan.
Pengaruh keadaan lingkungan alam sangat mendalam terhadap diri manusia dan masyarakat. Sebaliknya manusia dan masyarakat mengembangkan sistem nilai yang sesuai dengan keadaan lingkungan. Di Indonesia Hutan dianggap angker ataupun mata air dipandang suci. Hal ini diterima tanpa mendalami sebab musababnya. Namun masuk akal jika dikaji secara rasional. Hutan angker ataupun mata air itu suci itu vital untuk memelihara keseimbangan lingkungan. Alam dengan scgala isinya diterima sebagaimana adanya. Manusia menyesuaikan pada hidupnya dengan irama yang ditentukan oleh lingkungan alam. Karena perubahan lingkungan alam berada diluar kendali tangan manusia, maka manusia memasrahkan diri kepada lingkungan. Hal inilah yang melahirkan suatu kebiasaan, tradisi dan hokum yang tidak tertulis, yang kemudian mengatur pergaulan hidup masyarakat.
Namun satu faktor dalam kehidupan masyarakat yaitu pertambahan jumlah manusia. Sehingga naluri manusia untuk mempertahankan diri (survival instinc) mendorong hasrat berkembang biak dan melangsungkan kehidupan. Kondisi ini dimungkinkan oleh akal dan kemaiiipuan berfikir manusia, yang akhirnya melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keadaan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat manusia mulai mencoba menundukkan lingkungan alam. Sikap pasrah kepada alam menjadi sikap mengendalikaii alam. Pola hidup yang semula mengikuti irama dan hukum alam, Kini ingin ditentukan oleh irama dan hukum masyarakat sendiri.

5.2. Antroposentrisme dan Biosentrisme
Dalam hubungan dengan alam semesta manusia bergerak dalam dua arah yang memusatkn dirinya pada pusat alam semesta mengeksploitasi demi kepentingan sendiri. Namun kadangkala manusia mengganggu bagian dari ekosistem. Dua pendekatan ini yang pernah dikembangkan oleh Arne Naess di Amerika.
Pendekatan pertama disebut "antroposentrisme" dan yang kedua adalah "antropomorfisme/ biosentrisme". Manusia sepeti yang oleh Soeryono (1978) adalah sesuatu yang paling ajaib daripada keajaiban yang ada didunia. Dalam kedudukan di alam ini oleh Sang Pencipta, manusia ditempatkan pada kedudukan tertinggi daripaad mahuk hidup lainya. Agama Islam menempatkan manusia dengan sebutan khalifah di bumi yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola dan memakmurkan bumi beserta 1sinya yang pada gilirannya akan bermanfaat bagi kehidupan seluruh mahluk Allah pada umumnya.

A. Antroposentrisme
Secara etimologis Antroposentrisme tesusun dari dua kata bahasa Yunani yaitu "antropos" yang berarti manusia dan "centrum" yan gberati pusat. Antroposentrtisme dapat diartikan sebagai suatu meyakinkan bahwa manusia dan karya-karyanya adalah pusat dari alam sebagai realitas yang ada di luar manusia. Alam merupakan sesuatu yang asing bagi dirinya. Sehingga hal ini timbl suatu jarak moral antara diri manusia dengan dunianya. Moral atau nilai-nilai alam tergantung pada apa yang dipikirkan atau dipersepsikan manusia sebagai sesuatu yang menarik, indah, baik, benar dan sebagainya. Akibatnya manusia dapat saja memperlakukan dan menguasai kenyataan / realitas asing tersebut secara kasar atauhalus sesuai dengan kepentingan dan pandangan.
Antroposentirsme menjadikan manusia sebagai pusat segalanya dan diatas dari segala sesuatu dalam alam semesta. Maka itu segala sesuatu yang ada di dalam alam harus sedapat mungkin digunakan demi kebaikan dan kemakmuran manusia. Sedangkan bagaimana melestarikan dan memelihara lingkungan sekitar manusia boleh dikorbankan asal kebahagiaan dan kemakmuran tercapai. Namun pandangan filsafa barat tidak hanya tersebut diatas, beberapa tokoh lainnya memandang alam sebagai kosmos dimana manusia salah satu bagian di dalamnya.

B. Biosentrisme
Berasal dari babungan kata Yunani "bios" (hidup) dan kata latin "centrum" (pusat). Secara harafiah Biosentrisme diartikan sebagai suatu keyakinan bahwa kehidupan manusia crat hubungannya dengan kehidupan seluruh kosmos. Manusia dipandang sebagai salah satu organisms hidup dari alam semesta yang mempunyai rasa saling ketergantungan dengan penghuni alam semesta lainnya.
Dalam Biosentrisme, manusia tidak dipandang begitu agung dan berhak mutlak mengatur dan menguasai alam, namun hanya sebagai bagian alam semesta. Disini manusia terkena hukum-hukum alam, dan manusia dengan kemampuannya berusaha menandingi alam semesta yang ganas. Manusia dimengerti sebagai mahluk yang punya keterbatasan seperti hainya dengan mahkluk hidup lainnya. Manusia sangat tergantung pada lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan dalam kosmos. Pandangan manusia terhadap alam semesta sedapat mungkin memahami bahkan mengagumi. Dalam pandangan Filsafat Timur yang diwakili Hinduisme alam menjadi sesuatu yang makrokosmos, dimana manusia hidup didalamnya sebagai mikrokosmos. Sedangkan pandangan Konfuisme, mengajak manusia kembali kepada alam semesta demi memperoleh kebahagiaan. Dalam aliran Zen di Jepang manusia berusatia moncari keheningan dalam alam dan menyatu dengan dirinya sendiri.
Dalam pandanganfilsafat lslam meletakkan pada etika / moral manusia terhadap alam, yakni mengajak manusia hidup dalam keseimbangan dengan alam dan sebagai makhluk bumi yang diberl mandat oleh Sang Pencipta untuk tetap memelihara dan menjaga bumi dari segala ancaman. Sikap memelihara dan menjaga bumi merupakan penerapan tanggung jawab manusia kepada Sang Pencipta alam dengan segala isinya.
Dalam sejarah perkembangan manusia jelas terlihat perbedaan cara pendekatan terhadap alam. Pada mulanya bisa dikatakan manusia sepenuhnya tergantung pada alam sekitarnya untuk hidup bahkan tidak jarang manusia terpaksa men akui keterbatasan, seperti misalnya terjadi gangguan-gangguan dari alam. Seolah-olah alam punya hukumnya sendiri yang tidak dimengerti oleh manusia. Namun lama kelamaan manusia karena manusia mempunyai intelegensi, maka manusia mengambil jarak dari alam dan mempelajari alam semesta ini. Sehingga lambat laun alam mulai dikenal manusia dan kemudian dimanfaatkan demi kelestariannya.

5.3. Lingkungan Hidup alami, Lingkungan Binaan / Buatan dan Lingkungan Sosial
Pada waktu manusia diciptakan oteh Maha Pencipta sebagai satu diantara, makhluk hidup lainnya dialam ini, maka habitat hidupnya masih bersifat alamiah, sama dengan makhluk hiduplainnya. Seturuh interaksi masih diatur oleh proses-proses homeostasis sehingga berbagai kegiatan manusia dalam mendinamisasi keseimbangan alam masih dapat diabsorbsi oleh sistem kelentingan yang 'fail-safe". Pada saat itu seluruh kehidupan berlangsung secara seimbang dalam habitat alamiah. Seluruh jenis makhluk hidup dari dulu sampai saat ini selalu membina hubungan yang sangat erat dengan habitat (tempat tinggal). bahkan dengan relungnya (tempat berfungsinya). Seperti misalnya habitat ikan adalah air, yang dengan insang untuk bernafas dan sirip untuk bergerak, dan hubungannya dengan air sangat erat, dan bila dipisahkan dengan air maka ikan akan mati.
Oleh karena itu apabila habitatnya rusak (baik karena alam maupun oleh manusia), maka punahlah makhluk hidup itu. Sebaliknya secara fisik manusia adalah jenis makhiuk liidup yang paling lemah dan paling labil hubungannya dcngan lingkungan. Namun topangan kemampuan berpikir manusia inilah yang memberl kebebasan untuk menentukan berbagai pilihan terhadap lingkungan. Sehingga terciptalah oleh akal pikiran manusia habitat dan relung yang bersifat buatan (man-made habitat). Jadi dari kehidupan yang bermula di gua-gua, manusia mencatat sejarah sebagai pengubah habitatnya secara drastis dengan habitat pencakar langit , terowongan dibawah laut, satelit diangkasa luar dan seterusnya.
Sehingga keadaan ini ditinjau dari sudut lingkungan, kebudayaan manusia adalah latar belakang dan perwujudan dari upayanya untuk mengubah lingkungan alam (ekosistem) menjadi lingkungan-lingkungan buatan atau binaan manusia. Kehadiran lingkutigan hidup buatan ini mematahkan keseimbangan, keselarasan, dan kelestarian, yang semulanya terdapat dalam lingkungan alam. Hukum yang terdapat di alam mulai terganggu, yang menghilangkan hakekat pokok kehidupan yang saling tergantung, dan terikat.
Sementara itu dalam tata pergaulan sesamanya, manusia juga mengembangkan tatanan dan norma-norma sosial yang turut menentukan tingkah laku dan kegiatan manusia secara keseluruhan. Sehingga terciptalah lingkungan hidup sosial dalam lingkungan hidup manusia. Bagaimana hubungan dan keterkaitan antara lingkungan hidup alami, lingkungan hidup binaan / buatan, dan lingkungan hidup sosial dalam lingkungan manusia.
Manusia memang punya hak asasi manusia (human right), yang berhak untuk melakukan apa yang dikehendakinya. Namun kehendaknya itu bukan tidak ada batasnya, sebab manusia adalah bagian dari alam, dan tunduk pula pada hukum alam. Sedang alam mempunyai hak supra-alami (supra right of nature), yang harus kita tempatkan lebih tinggi diatas hak asasi manusia, apabila kehidupan dan kesejahteraan manusia memang akan diupayakan untuk berlangsung secara baik, sehat dan berlanjut. Kebudayaan manusia masih terus dapat merubah wajah dan perwujudan bumi ini sejauh yang dimungkinkan oleh dukungan lingkungan hidup alami dan lingkungan hidup sosial. Ini berarti bahwa segala kegiatan manusia / pembangunan, harus juga tetap menjaga tatanan sosialnya agar tetap memberikan peluang kesempatan pemerataan perolehan dalam tatanan lingkungan hidup.
Diskusi / Pertanyaan :
1. Gambarkan dalam suatu lingkungan hidup yang merupakan kesatuan yang selaras dan seimbang.
2. Jelaskan bagaimana manusia harus bersikap imanen sebagai bagian terpadu dari lingkungan.
3. Jelaskan pula bagaimana manusia harus bersikap transenden dalam tanggung jawabnya terhadap lingkungan.
4. Uraikan peiigelolaan Iingkungan yang ditujukan kepada diri manusia agar perubahan kualitas lingkungan (sumber daya) masih dalam ambang batas yang disepakati.
Referensi:
1. Levine. N.D. (ed), 1975. "Human Ecology" Duxbury Press, Mass. USA.
2. Soerjani. M. 1983. "Ekologi Manusia", PPSML - UI, Jakarta.
3. Zein. M.T. (ed), 1979, "Menuju, Kelestarian Lingkungan Hidup" Gramedia, Jakarta.


• Information System ITS ® 2004 •
• Best view 800x600 or higher •
• Contact : kamui_02@si.its-sby.edu •

Ekosentrisme

Wednesday, November 05, 2008
EKOSENTRISME
Oleh: Wilson M.A. Therik
Pengertian
Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme (teori ini menganggap setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri). Sebagai kelanjutan, ekosentrisme sering disamakan begitu saja dengan biosentrisme, karena adanya banyak kesamaan di antara kedua teori ini. Kedua teori ini mendobrak cara pandang antroposentrisme (teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta) yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, etika diperluas iuntuk mencakup komunitas biosentrisme. Sementara pada ekosentrisme etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya.
Jadi berbeda dengan biosentrisme yang hanya memusatkan etika pada biosentrisme, pada kehidupan seluruhnya, ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis, baik yang hidup maupun yang tidak. Secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lain.
Ekosentrisme
Salah satu versi teori ekosentrisme ini adalah teori etika lingkungan yang sekarang ini populer di kenal sebagai Deep Ecology (DE). DE menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitan dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup. DE tidak mengubah sama sekali hubungan antara manusia dengan manusia. Yang baru dari DE adalah, pertama, manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi segala sesuatu yang lain. Manusia bukan lagi pusat dari dunia moral. DE justru memusatkan perhatian kepada semua spesies termasuk spesies bukan manusia. Singkatnya, biosphere seluruhnya. Demikian pula, DE tidak hanya memusatkan perhatian pada kepentingan jangka pendek, tetapi jangka panjang. Maka, prinsip moral yang dikembangkan DE menyangkut kepentingan seluruh komunitas ekologis.
Kedua, bahwa etika lingkungan hidup yang dikembangkan DE dirancang sebagai sebuah etika praktis, sebagai sebuah gerakan. Artinya, prinsip-prinsip moral etika lingkungan harus diterjemahkan dalam aksi nyata dan konkret. DE menyangkut suatu gerakan yang jauh lebih dalam dan komprehensif dari sekedar sesuatu yang instrumental dan ekspresionis sebagaimana ditemukan pada antroposentrisme dan biosentrisme. DE menuntut suatu pemahaman yang baru tentang relasi etis yang ada dalam semesta ini disertai adanya prinsip-prinsip baru sejalan dengan relasi etis baru tersebut, yang kemudian diterjemahkan dalam gerakan atau aksi nyata di lapangan.
Ekosentrisme dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Hakekat pembangunan adalah pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh Masyarakat Indonesia. Ini berarti bahwa pembangunan mencakup: pertama, kemajuan lahiriah seperti pangan, sandang, perumahan, dan lain-lain; kedua, kemajuan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan, rasa sehat; dan ketiga, kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam perbaikan hidup berkeadilan sosial. Karena luasnya ruang lingkup pembangunan, maka uraian pada bagian ini lebih memberat kepada ekosentrisme dan pembangunan berwawasan lingkungan (termasuk sumber alam).
Jika lingkungan Indonesia sekarang dibandingkan dengan 30 Tahun yang lalu, secara terasa ada perbedaan menyolok. Pembangunan telah membawa kemajuan besar. Di samping itu terjadi juga perubahan lingkungan. 1) Kota dan desa lebih padat dan kotor; 2) mobil dan sepeda motor lebih banyak dan lebih bising; 3) pohon rindang dan kicauan burung sudah berkurang; 4) hutan semakin sempit dan gunung-bukit semakin gundul; 5) tanah kering beralang-alang semakin luas; 6) musim kemarau lebih panas dan musim hujan lebih banyak banjir sehingga hati terasa senang bercampur cemas. Hati senang melihat pembangunan membawa kemajuan. Tapi hati cemas melihat lingkungan hidup terganggu.
Bagaimanakah menjelaskan perkembangan ini, dan apakah yang bisa diperbuat untuk mengatasinya? Berbagai gangguan lingkungan hidup ini mempunyai satu ciri sama, yaitu bahwa manusialah penyebab utama timbulnya bencana ini. Sungai, gunung, harimau, gajah, ikan dan lain-lain isi lingkungan alam, sudah lama berkelanjutan (sustainable) tanpa gangguan yang berarti. Namun setelah manusia muncul mengolah sumber alam tanpa mengendalikan pengaruh negatifnya kepada lingkungan sehingga merusak alam dan mengusik lingkungan pemukiman binatang maka alam bereaksi kembali.
Masalah sekarang ialah, bagaimana menumbuhkan kesadaran lingkungan manusia supaya pengolahan sumber alam bagi pembangunan dapat dilakukan sejalan dengan pengembangan lingkungan, bagaimana menyebarluaskan penghayatan dan penglibatan manusia pada proses pembangunan tanpa kerusakan lingkungan. Dan bagaimana menumbuhkan di kalangan masyarakat lua penglihatan dan orientasi pembangunan dengan pengembangan lingkungan. Untuk itu perlu ditelusuri pokok-pokok masalah lingkungan untuk kemudian menjajaki kemungkinan peran serta masyarakat umum dalam menanggapi masalah lingkungan ini. Teori ekosentrisme (DE) adalah salah satu jawaban.
Ada beberapa prinsip yang dianut oleh DE, antara lain adalah biospheric egalitarianism – in principle, yaitu pengakuan bahwa semua organisme dan makhluk hidup adalah anggota yang sama statusnya dari suatu keseluruhan yang terkait sehingga mempunyai martabat yang sama. Pengakuan ini menunjukan adanya sikap hormat terhadap semua cara dan bentuk kehidupan alam semesta. Ini menyangkut suatu pengakuan dan penghargaan terhadap “hak yang sama untuk hidup dan berkembang”, yang tidak hanya berlaku bagi semua makhluk hayati tetapi juga bagi yang non-hayati.
Dengan prinsip ini sekaligus mau dikatakan bahwa nilai sebuah benda di alam semesta ini tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan atau kepentingan manusia. Prinsip ini mengacu pada pengakuan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini harus dihargai karena mempunyai nilai pada dirinya sendiri. Manusia hanya salah satu bentuk kehidupan yang pada prinsipnya sama kedudukannya dalam tatanan ekologis dengan semua bentuk kehidupan lain. Bahwa semua bentuk kehidupan mempunyai keunikan sendiri-sendiri termasuk manusia itu justru memperkaya kehidupan dan bukan dimaksudkan yang satu lebih tinggi dan bernilai sehingga mendominasi yang lain.
Kesimpulan
Etika dan gerakan lingkungan yang ditawarkan oleh Teori Ekosentrisme memang menarik. Harus kita akui bahwa ini tidak mudah, karena menyangkut pekerjaan besar mengubah mental dan perilaku individu dan juga masyarakat dunia. Yang dihadapi adalah tembok kecenderungan materialisme dengan pola produksi dan konsumsi yang sedemikian eksesif. Ideologi developmentalisme begitu kuat berurat berakar, tidak hanya dalam pemikiran dan cara berpikir ekonom, termasuk ekonom Indonesia yang begitu menentukan seluruh kebijakan pembangunan di negara ini, melainkan juga tertanam kuat dan merasuki mental dan gaya hidup masyarakat modern. Susahnya lagi, ideologi dan gaya hidup developmentalisme di negara-negara maju justru ditiru begitu saja oleh negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, karena dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengejar ketertingalannya dari negara maju. Atau, paling kurang untuk membebaskan masyarakat dari segala bentuk keterbelakangan.
Dengan ini saya ingin mengatakan bahwa tantangan kita untuk menyelematkan lingkungan masih sangat besar. Masih membutuhkan energi dan waktu yang lama. Mengubah gaya hidup dan perilaku manusia membutuhkan waktu yang lama. Sementara itu, kerusakan lingkungan terjadi terjadi dengan laju yang semakin cepat. Maka, hanya ada dua pilihan: kita dan anak cucu kita akan hancur, atau kita berubah sekarang ini juga. Dengan demikian DE menjadi sebuah alternatif yang menarik. Suatu alternatif untuk melakukan gerakan penyelamatan lingkungan secara bersama-sama dengan mengubah cara berpikir, gaya hidup dan perilaku individu, masyarakat dan kebijakan politik dan ekonomi.
Tulisan ini merupakan tugas matakuliah Filsafat Pembangunan Berkelanjutan yang diasuh oleh Prof.Dr.Ir. Liek Wilardjo, M.Sc,Ph.D,D.Sc pada Program Studi Doktor Studi Pembangunan, Program Pascasarjana-Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Senin, 04 Mei 2009

wanita terbayang bukan manusia

Thursday, 30 April 2009 13:16
Pakar AS meneliti pria yang melihat wanita berbusana seronok. Hasilnya, wanita terbayang bukan manusia

Hidayatullah.com--Masih perlukah aturan khusus berpakaian atau menutup aurat bagi pria dan wanita di zaman semodern dan sebebas seperti sekarang ini? Tampaknya temuan ilmiah terbaru memberikan masukan penting guna menjawab pertanyaan tersebut.
Temuan ilmiah terkini menghasilkan penjelasan mengejutkan seputar wanita berpakaian hampir telanjang yang dilihat oleh kaum pria. Dalam otak lelaki yang memandangnya, gambaran kaum hawa berbikini, yang mengenakan baju mandi nyaris telanjang, dikenali bukan lagi sebagai manusia. Tapi mereka dianggap sebagai barang atau benda untuk dipergunakan. Demikian hasil kajian ilmiah terkini tentang perilaku kaum pria.
Penelitian ini didasarkan pada pengamatan citra atau gambaran otak dengan menggunakan teknik “MRI brain scan”, yakni pemindaian otak melalui pencitraan resonansi magnetis. Ketika otak kaum lelaki yang sedang memandang gambar-gambar wanita nyaris tak berbusana dipindai, maka bagian otak tertentu ditemukan menyala terang. Bagian otak ini berhubungan dengan kegiatan menggunakan alat atau perkakas, misalnya obeng.
Wanita tidak berotak
"Saya tidak berkata bahwa mereka secara harafiah berpikir, foto-foto wanita ini adalah foto-foto perkakas dalam arti sesungguhnya, atau foto-foto bukan-manusia, tapi apa yang dimungkinkan oleh data pencitraan otak ini adalah, kita melihatnya sebagai kiasan ilmiah. Yakni, mereka memberikan tanggapan terhadap foto-foto ini, sebagaimana orang memberikan tanggapan terhadap barang," papar Fiske, yang menyabet gelar PhD dari Harvard University di tahun 1978.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan redaksi hidayatullah.com, temuan ini juga mengungkap bahwa kaum pria lebih cenderung mengaitkan gambar-gambar perangsang birahi itu dengan kata-kata kerja orang pertama, seperti “Saya dorong, saya dekap, saya pegang.” Yang mengejutkan, sebagian lelaki yang diteliti tampak tidak menampakkan aktivitas pada bagian otak,yang biasanya memperlihatkan tanggapan ketika seseorang memikirkan maksud orang lain yang dilihatnya.
Apa arti temuan ini? Ini maknanya bahwa para lelaki tersebut memandang wanita itu sebagai sesuatu yang membangkitkan nafsu birahi, tapi mereka tidak mempedulikan apa yang ada dalam pikiran wanita itu. Hal ini sungguh aneh karena hampir tak pernah terjadi. Demikian dituturkan Susan Fiske, profesor psikologi di Princeton University, AS. Laporan ini disampaikan di Chicago baru-baru ini dalam rangka pertemuan tahunan lembaga ilmiah bergengsi AS, American Association for the Advancement of Science.
Fiske dan rekan-rekannya melibatkan 21 pria bukan homoseksual dalam penelitiannya. Setelah diberi sejumlah pertanyaan tertentu untuk dijawab, mereka lantas dipertontonkan gambar-gambar pria dan wanita, baik yang berpakaian minim maupun berbusana penuh. Hasilnya, sebagian besar mereka memiliki daya ingat paling kuat terhadap foto-foto wanita yang berbikini, alias nyaris tanpa busana, meski wanita dalam foto-foto itu tanpa kepala, dan mereka melihatnya hanya selama seperlima detik.
"...daya ingat ini terkait dengan pengaktifan pada bagian otak pra-motor, yang memiliki kehendak bertindak terhadap sesuatu. Jadi seolah mereka dengan seketika berpikir bagaimana mereka bisa memperlakukan tubuh-tubuh ini,” ujar Fiske.
Bukan manusia
Secara khusus lagi, terdapat temuan menarik pada kaum pria yang memiliki kecenderungan tinggi berpraduga tertentu terhadap kaum hawa - yakni bahwa wanita menguasai dan menjarah wilayah kaum pria. Pada otak jenis pria yang berpandangan seperti ini, tidak didapati bukti aktivitas otak yang memperlihatkan bahwa mereka melihat wanita nyaris telanjang sebagai manusia yang memiliki pikiran dan kehendak.
"Mereka bereaksi terhadap wanita-wanita ini seolah mereka (wanita itu) bukan sepenuhnya manusia," tutur Fiske.
Hasil kajian ini masih dalam tahap awal. Fiske berniat meneruskan penelitiannya itu dengan melibatkan jumlah orang yang lebih besar.
Meskipun begitu Fiske menyimpulkan, "...temuan-temuan ini semuanya cocok dengan pendapat bahwa mereka menanggapi foto-foto ini seperti mereka memberikan tanggapan terhadap barang (benda) dan bukan terhadap manusia yang memiliki kehendak (kuasa) mandiri." [ah/ng/sciam/guardian/www.hidayatullah.com]


Sumber:
1). Christine Dell'Amore (2009) “Bikinis Make Men See Women as Objects, Scans Confirm”, National Geographic News, 16 Feb. 2009. (http://news.nationalgeographic.com/news/2009/02/090216-bikinis-women-men-objects.html , dikunjungi pada 25 April 2009)
2). Christie Nicholson (2009) “Women as Sex Objects” , Scientific American, 17 Feb. 2009. (http://www.sciam.com/podcast/episode.cfm?id=84F4BA3B-A506-BB88-CE97C91970A5C9A8 , dikunjungi pada 25 April 2009)
3). Ian Sample (2009) “Sex objects: Pictures shift men's view of women”, The Guardian, 16 Feb. 2009. (http://www.guardian.co.uk/science/2009/feb/16/sex-object-photograph , dikunjungi pada 25 April 2009)
4). Susan Fiske, Department of Psychology, Princeton University. (http://weblamp.princeton.edu/~psych/psychology/research/fiske/index.php , dikunjungi pada 25 April 2009).

Sabtu, 02 Mei 2009

Apa itu Tsunami

Apa Itu Tsunami ?
Tsunami berasal dari kata :

Tsu = Pelabuhan

Nami = Gelombang
Menjadi bagian bahasa dunia, setelah gempa besar 15 Juni 1896, yang menimbulkan tsunami besar melanda kota pelabuhan Sanriku (JEPANG) dan menewaskan 22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu sepanjang 280 km.

Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempabumi , tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m atau lebih. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar antara 1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang Tsunami maksimum yang mencapai pantai berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara 50 sampai 200 meter dari garis pantai.

Berdasarkan Katalog gempa (1629 - 2002) di Indonesia pernah terjadi Tsunami sebanyak 109 kali , yakni 1 kali akibat longsoran (landslide), 9 kali akibat gunung berapi dan 98 kali akibat gempabumi tektonik.
Gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar berupa gempa yang mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak adalah tipe thrust (Flores 1992) dan sebagian kecil tipe normal (Sumba 1977).Gempa dengan mekanisme fokus strike slip kecil sekali kemungkinan untuk menimbulkan tsunami.

Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah :
1. Air laut yang surut secara tiba-tiba.
2. Bau asin yang sangat menyengat.
3. Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.
Tsunami terjadi jika :
• Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR
• Lokasi pusat gempa di laut
• Kedalaman dangkal < 40 Km
• Terjadi deformasi vertikal dasar laut
Potensi Tsunami di Indonesia :

Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng, antara lain Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Timur Kalimantan
Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah tsunami lokal, dimana waktu antara terjadinya gempabumi dan datangnya gelombang tsunami antara 20 s/d 30 menit

.: 12/10/2007 2:29:44 PM :: Akbar :.

Jumat, 01 Mei 2009

Mengapa Gunung Api Meletus Sangat Berbahaya

Mengapa Gunung Api Meletuas Sangat Berbahaya
Gunung berapi yang sedang meletus sangat berbahaya Karena mengeluarkan bahan-bahan sebagai berikut :
1. Awan Emulsi, yaitu awan yang sangat panas sekali. Awan emulsi ada yang langsung keluar dari kepundan gunung api atau dari lava yang mengalir. Suhunya mencapai sekitar 200 derajat celicius
2. Banjir lava, lava dengan temperature tinggi yang mengalir dari puncak gunung sehingga apa saja yang dilaluinya menjadi hancur dan meleleh.
3. Banjir lahar, ada dua macam, yaitu : lahar panas dan lahar dingin. Yang dimaksud lahar panas adalah berupa aliran air panas dngan lumpur yang dimuntahkan dari kepundan. Lahar dingin, berupa aliran air dingin dengan lumpur yang terjadi karena air hujan lebat di sekitar puncak setelah terjadi letusan gunung api. Lahar dingin dapat merusak tanah pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan serta permukiman penduduk, sebab tetimbunj oleh lahar dingin.
4. Gelombang pasang, hal ini dapat terjadi apabila gunung api tersebut terdapat di dasar laut. Akibat dari hentakan yang sangat kuat dari dasar laut dapat menyebabkan hentakan air laut dan menimbulkan gelombang laut.
Beberapa usaha untuk mengurangi akibat dari bahaya letusan gunung api, anatar lain :
1) Mendirikan dan memfungsikan pos-pos pengamatan gunung api
2) Memfungsikan Sistem informasi geografi
3) Memasang sensor Gunung api
4) Membuat terongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau
5) Mengungsikan penduduk dan ternak yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api yang akan meletus
6) Memfungsikan dan memberdayakan penduduk di sekitar gunung api, untuk segera melapor kejadia-kejadi awal terjadinya letusan gunung api
Selain mempunyai bahaya ternyata ada beberapa manfaat adanya gunung api, antara lain
:
1) Menjadi darah perangkap atau penangkap hujan
2) Memperluas daepertanian karena semburan dari abu vulkanik
3) Menyuburkan tanah, karena abu vulkanis yang sudah mengalami pelapukan banyak mengandung garam-garam dan mineral batuan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman atau tumbuhan
4) Memperbanyak jenis tanaman budi daya (tanaman perkebunan), karena adanya bermacam-macam zona tumbuh-tumbuhan
5) Menjadi tempat wisata dan sanatorium, kerna udaranya yang sejuk dan menyegarkan serta sedikit sekali polusinya
6) Menyebabkan letak mineral dekat dengan permukaan tanah

Bromo Caldera, East Java, Indonesia