LANGUAGE

MAU SUKSES BELAJAR , YA BELAJAR!! JANGAN LUPA SHOLAT

Bonus Anda

Jumat, 24 April 2009

Manusia dan Air

Manusia dan Air
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT. Yang paling sempurna, mengapa paling sempurna ? karena manusia dilengkapi oleh sang pencipta dengan cipta, rasa dan karsa serta akal dan pikiran. Menurut para ahli biologi, tubuh manusia di dominasi oleh zat cair yang di dominasi oleh unsur air.
Sejauh manakah air mempengaruhi kehidupan manusia ? mari kita tengok sejarah penciptaan manusia. Manusia pertama kali diciptakan oleh sang Kholiq dari segumpal tanah yang dibentuk sedemikian rupa (berbentuk manusia) dan ditiupkan Ruh suci dari yang Maha Kuasa, serta dibekali akal pikiran, bukan hanya sekedaqr otak saja.
Tanah dapat dibentuk jikalau ada unsur air didalamnya. Ingat tanah menurut ilmu tanah terbentuk dari batuan yang lapuk dan terdapat unsur-unsur haranya. Pelapukan batuan hanya dapat terjadi jikalau ada unsur air di dalamnya sebagai zat pelarut utama. Dalam hal ini air berperan penting sekali. Perhatikan skema sederhana berikut ini.
Batuan +air  larut tanah .
Tanah + air  Zat-zat organic  tanah yang siap ditumbuhi tanamanan
Sekarang mari kita kaji secara singkat peranan air terhadap manusia secara umum :
1. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari zat cair
2. Zat cair sebagian besar berasal dari unsur air
3. Air di dalam tubuh manusia mempunyai peran penting, diantaranya adalah untuk proses metabolism
4. Air di dalam tubuh manusia berperan untuk mepertahankan kondisi / suhu tubuh
5. Air yang ada di dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga kelembaban dan kelancaran proses metabolism.
Kelembaban dan kelancaran proses metabolism sangat tergantung dengan air dan oksigen.
Apabila di dalam tubuh manusia kekurangan cairan maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut :
1. Merasa haus
2. Suhu tubuh meningkat
3. Kerja ginjal dan empedu terganggu
4. Kantong kemih terganggu
5. Saraf terganggu
6. Proses respirasi /pernapasan terganggu
7. Oksigen ke otak tidak lancer
8. Tekanan darah tak stabil
9. Terjadi gangguan kejiwaan/ emotional
Dari uraian di atas maka dapat kita ambil hikmahnya antara lain :
1. Jangan menggunakan air secara berlebihan
2. Jangan menebang pohon secara tak terencana, karena akar pohon dapat menahan dan memproses air menjadi lebih baik bersih dan higienes
3. Jangan mencemari sungai selokan,danau,rawa , situ, laut, dan perairan lainnya
4. Stop penebangan hutan
5. Tumbuhkan dan laksanakan gerakan menanam pohon
6. Tebang pohon dengan cara bijaksana
7. Stop perambahan lahan pertanian, perkebunan, perikanan, dan hutan untuk kegiatan yang sifatnya menghilangkan kawasan tersebut
8. Rawat dan pelihara pusat-pusat mata air
9. Jadikan pusat mata air sebagai daerah / kawasan yang dilindungi.
10. Save our earth

Naik Haji tak Bisa lihat Ka'bah

TUJUH KALI NAIK HAJI TIDAK BISA MELIHAT KA BAH (1)

October 31st, 2008 by salam

Sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, Hasan (bukan nama sebenarnya), mengajak ibunya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Sarah (juga bukan nama sebenarnya), sang Ibu, tentu senang dengan ajakan anaknya itu. Sebagai muslim yang mampu secara materi, mereka memang berkewajiban menunaikan ibadah Haji.

Segala perlengkapan sudah disiapkan. Singkatnya ibu anak-anak ini akhirnya berangkat ke tanah suci. Kondisi keduanya sehat wal afiat, tak kurang satu apapun. Tiba harinya mereka melakukan thawaf dengan hati dan niat ikhlas menyeru panggilan Allah, Tuhan Semesta Alam. “Labaik allahuma labaik, aku datang memenuhi seruanMu ya Allah”.

Hasan menggandeng ibunya dan berbisik, “Ummi undzur ila Ka’bah (Bu, lihatlah Ka’bah).” Hasan menunjuk kepada bangunan empat persegi berwarna hitam itu. Ibunya yang berjalan di sisi anaknya tak beraksi, ia terdiam. Perempuan itu sama sekali tidak melihat apa yang ditunjukkan oleh anaknya.

Hasan kembali membisiki ibunya. Ia tampak bingung melihat raut wajah ibunya. Di wajah ibunya tampak kebingungan. Ibunya sendiri tak mengerti mengapa ia tak bisa melihat apapun selain kegelapan. beberapakali ia mengusap-usap matanya, tetapi kembali yang tampak hanyalah kegelapan.

Padahal, tak ada masalah dengan kesehatan matanya. Beberapa menit yang lalu ia masih melihat segalanya dengan jelas, tapi mengapa memasuki Masjidil Haram segalanya menjadi gelap gulita. Tujuh kali Haji Anak yang sholeh itu bersimpuh di hadapan Allah. Ia shalat memohon ampunan-Nya. Hati Hasan begitu sedih. Siapapun yang datang ke Baitullah, mengharap rahmatNYA. Terasa hampa menjadi tamu Allah, tanpa menyaksikan segala kebesaran-Nya, tanpa merasakan kuasa-Nya dan juga rahmat-Nya.

Hasan tidak berkecil hati, mungkin dengan ibadah dan taubatnya yang sungguh-sungguh, Ibundanya akan dapat merasakan anugrah-Nya, dengan menatap Ka’bah, kelak. Anak yang saleh itu berniat akan kmebali membawa ibunya berhaji tahun depan. Ternyata nasib baik belum berpihak kepadanya.

Tahun berikutnya kejadian serupa terulang lagi. Ibunya kembali dibutakan di dekat Ka’bah, sehingga tak dapat menyaksikan bangunan yang merupakan symbol persatuan umat Islam itu. Wanita itu tidak bisa melihat Ka’bah.

Hasan tidak patah arang. Ia kembali membawa ibunya ke tanah suci tahun berikutnya.

Anehnya, ibunya tetap saja tak dapat melihat Ka’bah. Setiap berada di Masjidil Haram, yang tampak di matanya hanyalah gelap dan gelap. Begitulah keganjilan yang terjadi pada diri Sarah. hingga kejadian itu berulang sampai tujuh kali menunaikan ibadah haji.

Bromo Caldera, East Java, Indonesia