GEOGRAFI MENURUT PARA AHLI
No. Pendapat Bunyi Kesimpulan
1. Preston E.James Geografi merupakan induk dari ilmu pengetauhan,karena banyak ilmu pengetauhan yang dikaji selalu di mulai dari keadan bumi. Merupakan induk dari ilmu pengetahuan.
2. Prof. Bintarto Geografi adalah ilmu pengetauhan yang menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk,serta mempelajari ciri khas mengenai bumi dalam ruang dan waktu. ilmu pengetauhan yang menerangkan sifat-sifat bumi dan menganalisis gejala-gejala alam.
3. Ullman (1954) Geografi adalah interaksi antar ruang. Geografi adalah interaksi antar ruang.
4. Paul Claval (1976) Geografi selalu ingin menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan. Selalu menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan.
5. Strabo Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi erat kaitannya dengan karakteristik
6. Karl Ritter Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda dipermukaan bumi dalam karagamannya. studi tentang daerah yang berbeda-beda dipermukaan bumi
7. John Hanrath Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejal menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan. pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi.
8. Para pakar geografi pada seminar dan lokakarya di Semarang tahun 1988 Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan lingkungan dalam konteks keruangan. ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan lingkungan dalam konteks keruangan.
ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
No. Ilmu Pununjang Pengertian Kesimpulan
1. Geologi Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Kejadian struktur komposisi, sejarah, dan proses perkembangannya
2. Geofisika Ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode tehnik fisika. Pengukuran gempa bumi, gravitasi, dam medan magnet.
3. Metereologi Ilmu yang mempelajari atmosfer. Udara, cuaca, suhu, dan angina.
4. Astronomi Ilmu yang mempelajari benda-benda langit di luar atmosfer bumi. Matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa.
5. Biogeografi Studi tentang Penyebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi. Penyebaran makhluk hidup
6. Geomorfologi Studi tentang bentuk-bentuk dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut. Bentuk-bentuk dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut
7. Hidrografi Ilmu yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air di muka bumi. Pemetaan air
8. Oseanografi Ilmu yang mempelajari lautan. Sifat air laut, pasang surut, arus, dan kedalaman.
9. Paleontologi Ilmu tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan di masa purba(prasejarah) yang terdapat dibawah lapisan bumi. Fosil-fosil kehidupan dimasa purba.
10. Antropogeografi Cabang geografi yang mempelajari penyebaran bangsa-bangsa dimuka bumi dilihat dari sudut geografis. Penyebaran bangsa-bangsa dimuka bumi.
11. Geografi Matematik Ilmu geografi yang berkenaan dengan perkiraan bentuk, ukuran, serta gerakan bumi. Lintang dan bujur goegrafi, meridian, parallel, dan luas permukaan bumi.
12. Geografi historik Cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah dan perkembangannya. Mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah.
13. Geografi Regional Cabang geografi yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus. Yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus.
14. Geografi Politik Cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut polotik atau kepentingan Negara. Khusus mengkaji kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut politik.
15. Geografi Fisik Cabang geografi yang mengkaji tentang bentuk dan struktur pemukaan bumi, yang mencakup aspek geomorfologi dan hidrologi. Mengkaji tentang bentuk dan struktur pemukaan bumi, yang mencakup aspek geomorfologi dan hidrologi.
16. Geografi Manusia Cabang geografi yang mengkaji tentang aspek sosial ekonomi dan budaya penduduk. Mengkaji tentang aspek sosial, ekonomi, dan budaya penduduk.
MARI KITA BELAJAR GEOGRAFI AGAR SUMBER DAYA ALAM INDONESIA TIDAK DI KUASAI DAN DIMANFAATKAN OLEH BANGSA LAIN. Mohon maaf jika ada yang kurang atau salah. Terima kasih anda telah berkunjung di sini. JADIKAN MEDIA INTERNET UNTUK MENCARI ILMU DUNIA DAN AKHIRAT, AGAR KITA SELAMAT
LANGUAGE
MAU SUKSES BELAJAR , YA BELAJAR!! JANGAN LUPA SHOLAT
- SAMSUNG Internal DVD-RW [SH S22] - NO BOX
- ZEUS Z806 Phoenix Size L - Blue
- SAMSUNG Galaxy Note 8 - Cream White
- DINO-LITE Mikroskop Digital Dentiscope [AMH-DUT / AM413TL]
- ACCU-CHEK Active Meter Kit
- GLUCODR AGM 2100 w strip 25 T
- Belanja Aksesoris Gadget atau yang lain, ini tempatnya
- Al-Azhar University, Cairo
- Animasi Geografi
- BACA AL-QUR'AN (ILMU TAJWID)
- Bacalah dan Tulislah
- BELAJAR AL-QUR'AN
- Belajar Geografi / peta
- BELAJAR ONLINE
- Biro Pusat Statisitk
- Bloggeografi
- Buku Batuan
- Buku Geografi X Grasindo
- BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK
- DUNIA GEOGRAFI
- duta uang
- E-SMART
- http://perpustakaangeografionline.blogspot.com/
- I P B
- iEARN (International Education dan Sumber Daya Network)
- Iklim cuaca dan Gempa
- Introduction to Geomorphology
- ITB
- KEMENDIKNAS
- Kota Solo
- LANDFORM
- LINGKUNGAN HIDUP
- Masjid
- MASJID AT-TAQWA
- MATERI GEOGRAFI
- Membuat Biogas
- MUSLIM
- Muslim Menjawab
- NANYANG SINGAPURA
- Radio dan TV Indonesia Online
- Rumah Belajar
- SMA BATIK 1 SURAKARTA
- Televisi
- Triyonogeo66
- UMS
- UNAIR
- UNDIP
- UNIVERSITAS AL MUSTHOFA IRAN
- UNIVERSITAS GAJAH MADA
- UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKA
- UNIVERSITAS TERBUKA
- UNIVERSITY OF BERKELEY
- University of Cambridge
- University of Melbourne
- ACCU-CHEK Active Meter Kit
- ZEUS Z806 Phoenix Size L - Blue
Senin, 10 Agustus 2009
Suaka Margasatwa
Suaka Margasatwa dan Manfaatnya
Keanekaragaman hayati dan hewani di Indonesia membuat perlunya sebuah tempat untuk melindungi dan melestarikan keragaman tersebut. Karenanya, pemerintah Indonesia membuat beberapa tempat, diantaranya adalah cagar alam dan suaka margasatwa. Kawasan Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Adapun kriteria untuk penunjukkan dan penetapan sebagai kawasan Suaka Margasatwa:
1. merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya;
2. merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan atau dikhawatirkan akan punah;
3. memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;
4. merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu; dan atau
5. mempunyai luasan yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.
Pemerintah bertugas mengelola kawasan Suaka Margasatwa. Suatu kawasan Suaka Margasatwa dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya. Rencana pengelolaan Suaka Margasatwa sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan.
Upaya pengawetan kawasan Suaka Margasatwa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
1. perlindungan dan pengamanan kawasan
2. inventarisasi potensi kawasan
3. penelitian dan pengembangan yang menunjang pengawetan.
4. pembinaan habitat dan populasi satwa
Pembinaan habitat dan populasi satwa, meliputi kegiatan :
1. pembinaan padang rumput
2. pembuatan fasilitas air minum dan atau tempat berkubang dan mandi satwa
3. penanaman dan pemeliharaan pohon-pohon pelindung dan pohon-pohon sumber makanan satwa
4. penjarangan populasi satwa
5. penambahan tumbuhan atau satwa asli, atau
6. pemberantasan jenis tumbuhan dan satwa pengganggu.
Beberapa kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan Suaka Margasatwa alam adalah :
1. melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan
2. memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam kawasan
3. memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan tumbuhan dan satwa dalam dan dari kawasan
4. menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa dalam kawasan, atau
5. mengubah bentang alam kawasan yang mengusik atau mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa
Larangan juga berlaku terhadap kegiatan yang dianggap sebagai tindakan permulaan yang berkibat pada perubahan keutuhan kawasan, seperti :
1. memotong, memindahkan, merusak atau menghilangkan tanda batas kawasan, atau
2. membawa alat yang lazim digunakan untuk mengambil, mengangkut, menebang, membelah, merusak, berburu, memusnahkan satwa dan tumbuhan ke dan dari dalam kawasan.
Sesuai dengan fungsinya, Suaka Margasatwa dapat dimanfaatkan untuk
1. penelitian dan pengembangan
2. ilmu pengetahuan
3. pendidikan
4. wisata alam terbatas
5. kegiatan penunjang budidaya.
Kegiatan penelitian di atas, meliputi :
1. penelitian dasar
2. penelitian untuk menunjang pemanfaatan dan budidaya.
Beberapa Suaka Margasatwa di Indonesia :
1. Langkat barat dan langkat selatan di Sumatera Utara
2. Kerumutan di Riau
3. Berbak di Jambi
4. Way Kambas di Lampung
5. Pangandaran di Jawa Barat
6. Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat
Sumber : http://www.ditjenphka.go.id/index.php?a=ks
Keanekaragaman hayati dan hewani di Indonesia membuat perlunya sebuah tempat untuk melindungi dan melestarikan keragaman tersebut. Karenanya, pemerintah Indonesia membuat beberapa tempat, diantaranya adalah cagar alam dan suaka margasatwa. Kawasan Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
Adapun kriteria untuk penunjukkan dan penetapan sebagai kawasan Suaka Margasatwa:
1. merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa yang perlu dilakukan upaya konservasinya;
2. merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan atau dikhawatirkan akan punah;
3. memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;
4. merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu; dan atau
5. mempunyai luasan yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan.
Pemerintah bertugas mengelola kawasan Suaka Margasatwa. Suatu kawasan Suaka Margasatwa dikelola berdasarkan satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya. Rencana pengelolaan Suaka Margasatwa sekurang-kurangnya memuat tujuan pengelolaan, dan garis besar kegiatan yang menunjang upaya perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan.
Upaya pengawetan kawasan Suaka Margasatwa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan :
1. perlindungan dan pengamanan kawasan
2. inventarisasi potensi kawasan
3. penelitian dan pengembangan yang menunjang pengawetan.
4. pembinaan habitat dan populasi satwa
Pembinaan habitat dan populasi satwa, meliputi kegiatan :
1. pembinaan padang rumput
2. pembuatan fasilitas air minum dan atau tempat berkubang dan mandi satwa
3. penanaman dan pemeliharaan pohon-pohon pelindung dan pohon-pohon sumber makanan satwa
4. penjarangan populasi satwa
5. penambahan tumbuhan atau satwa asli, atau
6. pemberantasan jenis tumbuhan dan satwa pengganggu.
Beberapa kegiatan yang dilarang karena dapat mengakibatkan perubahan fungsi kawasan Suaka Margasatwa alam adalah :
1. melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan
2. memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam kawasan
3. memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan tumbuhan dan satwa dalam dan dari kawasan
4. menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa dalam kawasan, atau
5. mengubah bentang alam kawasan yang mengusik atau mengganggu kehidupan tumbuhan dan satwa
Larangan juga berlaku terhadap kegiatan yang dianggap sebagai tindakan permulaan yang berkibat pada perubahan keutuhan kawasan, seperti :
1. memotong, memindahkan, merusak atau menghilangkan tanda batas kawasan, atau
2. membawa alat yang lazim digunakan untuk mengambil, mengangkut, menebang, membelah, merusak, berburu, memusnahkan satwa dan tumbuhan ke dan dari dalam kawasan.
Sesuai dengan fungsinya, Suaka Margasatwa dapat dimanfaatkan untuk
1. penelitian dan pengembangan
2. ilmu pengetahuan
3. pendidikan
4. wisata alam terbatas
5. kegiatan penunjang budidaya.
Kegiatan penelitian di atas, meliputi :
1. penelitian dasar
2. penelitian untuk menunjang pemanfaatan dan budidaya.
Beberapa Suaka Margasatwa di Indonesia :
1. Langkat barat dan langkat selatan di Sumatera Utara
2. Kerumutan di Riau
3. Berbak di Jambi
4. Way Kambas di Lampung
5. Pangandaran di Jawa Barat
6. Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat
Sumber : http://www.ditjenphka.go.id/index.php?a=ks
Langganan:
Postingan (Atom)